ROKAN HULU – Pijat tuina pada anak adalah untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Pijat tuina juga untuk meningkatkan kesehatan anak secara umum, mengatasi masalah kesehatan spesifik, dan membantu proses pemulihan.
Pernyataan tersebut disampaikan Siti Nurkhasanah, SST, M.Keb, CH selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Unuversitas Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, Selasa (29/07/2025)
Dia menjelaskan, penerapan Pijat Tui Na itu ditujukan pada Anak Usia 9-12 Bulan yang diikuti oleh Posyandu Teratai Desa Talikumain, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu pada 6 Juni 2025 yang dihadiri 14 kader Posyandu Teratai di Desa Taikumain Tambusai.
“Piijat Tui Na merupakan teknik pijat menggunakan tangan dan penerapan tekanan pada titik pijat untuk meredakan gejala, mengobati penyakit, atau membantu memulihkan kesehatan pasien. Manfaat pijat Tui Na pada bayi balita meningkatkan nafsu makan, membantu memaksimalkan fungsi pencernaan sehingga dapat meningkatkan berat badan si kecil, meningkatkan imunitas pada bayi dan balita,” tuturnya.
Siti Nurkhasanah menjelaskan, manfaat Pijat Tui Na itu pada ibu adalah untuk meningkat rasa sayang pada ibu dan anak, agar ibu bisa mengaplikasikan pijat Tui Na di rumah. Menginat pentingnya pijat Tui Na dan sangat efektif untuk meningkatkan nafsu makan dan berat badan balita, juga efektif mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran darah ke limpa dan pencernaan sehingga dapat juga membantu meningkatkan berat badan balita.
“Keterampilan memberikan Pijat Tui Na merupakan untuk mencegah stunting di Desa Talikumain Tambusai dengan tujuan salah satunya untuk mengatasi masalah kesulitan makan pada anak dengan cara non Farmakologi yaitu dengan pijat Tui Na,” jelasnya.
Pijat Tui Na ini juga merupakan salah satu metode terapi komplementer pada asuhan Bayi, Balita dan Anak. Pijat dipercaya mampu memperlancar peredaran darah ke limpa dan pencernaan. Ketika dilakukan secara benar dapat efektif memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan Berat Badan pada anak.
Siti Nurkhasanah mengatakan, menurut Kemenkes Rl 2011 Posyandu merupakan wadah pemberdayaan dan alih informasi dari petugas kesehatan kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar. Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak.
“Mayoritas kegiatan rutin di posyandu ada 5 (lima) kegiatan, yaitu Kesehatan lbu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Masih terdapat beberapa posyandu yang masih berstatus pratama. Di Tambusai, masih ada beberapa posyandu yang berstatus pratama, ini menjadi tantangan bagi kader posyandu untuk meningkatkan strata menjadi madya, purnama atau bahkan mandiri. Terutama di desa Talikumain yang terdiri dari 3 posyandu masih berstatus pratama dengan memiliki total 5 kader,” ungkapnya.
“Salah satu syarat peningkatan strata Posyandu yaitu adanya program tambahan dan dana sehat. Salah satu program tambahan dalam posyandu balita dengan kegiatan kelas pijat Tuina untuk mengatasi kesulitan makan pada anak, terutama di fase awal anak mengenal amkan yaitu fase MPASI,” tambahnya.
Hal ini merupakan tantangan bagi kader desa Talikumain untuk meningkatkan strata menjadi madya, purnama atau bahkan mandiri. Salah satu syarat peningkatan strata Posyandu yaitu adanya program tambahan dan dana sehat. Namun sampai saat ini belum ada program tambahan yang terlaksana di posyandu di desa Talikumain tersebut.
“Desa Talikumain merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tambusai, kabupaten Rokan Hulu yang memiliki 2 posyandu dengan letak geografis tidak jauh dari kota Kecamatan Tambusai. Kegiatan pengabdian ini menginisiasi program tambahan posyandu yang memadukan terapi komplementer dalam pelayanan posyandu,” ucapnya.
Menurut Siti Nurkhasanah, untuk mencegah peningkatan angka balita stunting maka harus dilakukan penangangan sejak dini. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada balita yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemeberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).
Dia juga menjelaskan, stunting dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, sehingga wajib menjadi perhatian khusus dalam pemenuhan gizi pada anak. Dalam pemenuhan gizi pun yang berperan besar adalah nafsu makan serta keragaman jenis makanan, hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan Pemenuhan gizi. Selain itu salah satu upaya meningkatkan nafsu makan dapat dilakukan dengan pijat Tui Na. Nah pijat Tui Na adalah teknik pijat yang berasal dari cina yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan juga dapat memperlancar pencernaan.
“Tim kami yang terdiri dari Bdn. Siti Nurkhasanah, SST, M.Keb, CH mempunyai kepakaran dibidang Komplementer Kebidanan dan telah menulis buku tentang Terapi Komplementer Kebidanan tentunya sangat tepat memberikan materi tentang salah satu terapi komplementer dalam asuhan bayi, balita dan anak tentang pemberian pijat tuina, Ns. Romy Wahyuny, M.Kes yang membidangi asuhan pada Neonatus, Bayi dan anak, berkontribusi dalam membantu melakukan pemeriksaan fisik dan tumbuh kembang anak dan Masdi Janiarli, SST M.Kes fokus pada cakupan dan kebutuhan gizi anak. Kegiatan ini juga menyertakan mahasiswa sebagai bentuk aktualisasi atas semua ilmu dan pengalaman yang diperoleh di kampus. Kegiatan Pengabdian ini Kami lakukan sejak Maret 2025 dan turun ke lapangan pada 6 Juni 2025,” paparnya.
Dikatakannya, pengabdian masyarakat diawali dengan melakukan registrasi dan pengisian kuisioner sebagai bahan sebelum pemaparan materi yang dilakukan oleh Ketua tim kepada mitra mengenai pijat Tui Na pada anak dalam mengatasi stunting. Pada pemaparan materi disampaikan definisi pijat Tui Na, tujuan pijat Tui Na, manfaat pijat Tui Na, dan cara melakukan pijat Tui Na. Setelah memaparkan materi, diberikan nya waktu untuk mitra mengulang dan mempraktekkan materi Tui Na dengan tujuan mengevaluasi apakah materi tersampaikan dengan baik. Jika ada yang masih tidak paham maka akan diberi materi ulang sampai mitra bisa mendemonstrasikan pijat tuina dan dapat melakukan treatment pada anak nya dirumah atau kepada peserta posyandu saat jadwal posyandu tiba.
Pengabdian Masyarakat ini diawali dengan pemberian materi, kemudian praktik pijat tuina langsung kepada anak dan dilanjutkan demonstrasi semua peserta kea nak langsung, Alhamdulillah 100 % semua peserta dapat melakukan treatment pijat tuina.
“Kami bersinergi dengan Puskemas Tambusai serta Desa Talikumain dengan dukungan pendanaan dari Hibah Pengabdian yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pasir Pengaraiani tahun anggaran 2024. Harapannya langkah nyata ini bisa membawa dampak baik bagi masyarakat,” pungkas Siti Nurkhasanah, sebagai ketua TIM.