PELALAWAN – Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) menggelar Wisuda ke-5 yang dirangkaikan dengan Dies Natalis ke-9 pada Rabu (16/7) di Pelalawan. Acara penuh khidmat ini dihadiri langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau, Wakil Bupati Pelalawan terpilih periode 2025–2030 H. Husni Thamrin, SH, MH, mantan Bupati HM. Harris (periode 2011–2021), Ketua Yayasan Amanah Pelalawan Tengku Zulmizan Farinza Assagaf, civitas akademika, serta keluarga dan para wisudawan.
Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepri, Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes, mengingatkan pentingnya memilih perguruan tinggi dan program studi yang telah terakreditasi.
“Kami mengingatkan anak-anak, orang tua, dan keluarga: pilihlah kampus serta program studi yang sudah memiliki akreditasi. Kalau belum terakreditasi, sebaiknya jangan masuk, karena nanti ijazahnya bisa bermasalah dan tidak bisa diwisuda,” tegasnya.
Beliau juga menjelaskan perjalanan terbentuknya LLDIKTI Wilayah XVII yang lahir dari perjuangan panjang para tokoh pendidikan di Riau dan Kepri organisasi APTISI, serta dukungan Pemprov Riau. LLDIKTI Wilayah XVII mulai beroperasi penuh sejak 1 Mei 2024. Selama lebih kurang 1 tahun masa kepemimpinannya, terjadi peningkatan signifikan jumlah program studi, dosen, dan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Riau dan Kepri, dengan total mahasiswa tahun 2025 ini mencapai 151.499 orang—naik dari 131.000 mahasiswa pada akhir tahun 2024 sebelumnya.
“Ini berbeda dengan jumlah mahasiswa di PTS di wilayah LLDIKTI lain yang justru mengalami penurunan jumlah mahasiswa,” jelasnya.
Kepala LLDIKTI XVII juga mengapresiasi capaian ITP2I yang berhasil meraih pendanaan untuk lima judul penelitian senilai Rp162,9 juta dan satu program pengabdian kepada masyarakat senilai Rp22,5 juta.
“Ini bukti kampus ini tidak hanya mendidik, tetapi juga menghasilkan solusi dan kontribusi nyata,” ungkapnya. Ia juga mendorong agar ITP2I dapat menjadi pusat unggulan teknologi dan kewirausahaan berbasis perkebunan.
Rektor ITP2I, Prof. Tengku Dahril, dalam pidatonya menyampaikan rasa bangga atas capaian kampus, termasuk perolehan beasiswa BPD Sawit serta sejumlah dosen yang tengah menempuh studi S3. Ia berpesan kepada para mahasiswa agar bangga dengan latar belakang keluarga petani.
“Di Jepang, petani itu tinggi martabatnya karena sejahtera. InsyaAllah di Pelalawan juga sudah banyak petani yang sejahtera, sudah banyak yang pakai Pajero,” selorohnya disambut tawa hadirin.
Ketua Yayasan Amanah Pelalawan, Tengku Zulmizan Farinza Assagaf, menegaskan legalitas gelar para wisudawan. “Gelar kalian sah dan legal, bukan abal-abal,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, dalam orasi ilmiah, Prof. Dr. Saktioto, S.Si., M.Phil. menekankan pentingnya generasi muda yang produktif, inovatif, dan kontributif dalam menghadapi bonus demografi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Pelalawan terpilih, H. Husni Thamrin, SH, MH, mengajak 38 perusahaan yang ada di Kabupaten Pelalawan untuk memberikan peluang kerja bagi lulusan ITP2I yang telah terakreditasi dan terbukti berkualitas. Ia bahkan secara langsung menawarkan kesempatan kerja kepada lulusan terbaik, Rismayani Afsari dari Prodi Teknik Industri.
Kepala LLDIKTI Wilayah XVII juga menambahkan bahwa tugas lembaganya tidak hanya mengurus akreditasi, tetapi juga memfasilitasi pendirian dan penutupan program studi, serta penyaluran beasiswa KIP Kuliah. Tahun ini tercatat 8.551 penerima KIPK, dan sedang diajukan tambahan kuota tahun 2025 ini sebanyak 5.000–6.000 mahasiswa.
Menutup sambutannya, beliau berpesan bahwa kesuksesan bukan hanya soal prestasi akademik, tetapi juga proses pembentukan karakter, mental, moral, dan spiritual.
Acara penuh kebanggaan ini diakhiri dengan doa dan harapan agar para wisudawan dapat terus berkarya serta memberi kontribusi nyata bagi daerah dan bangsa.