KUALA LUMPUR – Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, Jeni Furwanda dan Mutia Mutmainah, mengikuti kegiatan kepemudaan bertajuk Indonesian Youth Impact dalam rangkaian International Youth Fellowship (IYF) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kegiatan itu berlangsung selama empat hari terhitung 20–23 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai daerah yang memiliki komitmen dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Rektor UPp, Assoc. Prof. Dr. Hardianto, MPd, CPCT, Rabu (04/06/2025) menjelaskan, bahwa salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah peluncuran dan pembahasan program Eduvibe Collective, yaitu platform kolaboratif yang mengusung pendekatan edukatif, kreatif, dan transformatif untuk menjawab tantangan sosial di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Rektor UPP lebih lanjut menjelaskan, Program Eduvibe Collective dari 7 (tujuh) poin diantaranya yaitu :
- GENDEQ (Gender and Education Equity) adalah Fokus pada penguatan akses pendidikan yang setara bagi semua gender, terutama perempuan dan anak-anak marjinal. Program ini bertujuan menghapuskan kesenjangan dan diskriminasi dalam pendidikan melalui kampanye, pendampingan, dan pelatihan berbasis komunitas.
- Tech4Life adalah Mempromosikan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari untuk mendukung proses belajar dan peningkatan kualitas hidup. Program ini meliputi literasi digital, pengenalan perangkat teknologi bagi anak dan remaja, serta pemanfaatan aplikasi edukatif untuk pembelajaran mandiri.
- HeartClass adalah Merupakan kelas pengembangan karakter dan kesehatan mental yang dirancang secara inklusif dan empatik. Materi yang disampaikan meliputi manajemen emosi, nilai-nilai kepedulian sosial, dan teknik coping stress yang sesuai bagi anak dan remaja.
- EduAct adalah ruang aksi bagi para pemuda untuk terlibat langsung dalam kegiatan edukatif di masyarakat. Bentuk kegiatannya bisa berupa kelas belajar, bimbingan sebaya, pengabdian berbasis pengajaran, serta aktivitas sosial berbasis edukasi lainnya.
- Zero-G (Zero Gravity Learning) adalah Mengusung konsep pembelajaran fleksibel yang tidak bergantung pada ruang kelas formal. Zero-G mendorong metode blended learning, kelas luar ruang (outdoor class), serta model belajar yang menyenangkan dan adaptif terhadap kebutuhan pelajar.
- Digital Parenking adalah Merupakan pendekatan edukasi digital yang menghubungkan peran orang tua dalam proses belajar anak. Program ini memperkuat komunikasi sehat antara anak dan orang tua melalui media digital, serta memberikan panduan untuk mendampingi anak di era teknologi.
- Workshop Nature Play Kinesthetic Fun adalah Sebuah metode pembelajaran berbasis gerak (kinestetik) dan interaksi dengan alam yang ditujukan bagi anak-anak usia dini. Tujuannya adalah menstimulasi perkembangan motorik, imajinasi, serta menciptakan proses belajar yang aktif, sehat, dan menyenangkan.
“Universitas Pasir Pengaraian menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dalam program ini sebagai bentuk kontribusi aktif terhadap pembangunan sosial, pendidikan, dan kesehatan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional,” terang Rektor UPP.
Sementara itu, Jeni dan Mutia mengaku bahwa kegiatan lain yang diikutinya selama berada di Malaysia, tidak hanya mengikuti diskusi dan lokakarya, tetapi juga melakukan berbagai kunjungan edukatif dan kultural.
“Selain itu kami juga melakukan kunjungan akademik ke Universitas Malaysia, Diskusi bersama dosen dan mahasiswa di Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR), Pertunjukan budaya di Malaysia Tourism Centre (MaTiC), Kunjungan ke Beryl’s Chocolate Kingdom, sebagai bagian dari pengenalan industri kreatif, dan Eksplorasi tempat ikonik Kuala Lumpur, seperti Dataran Merdeka dan KLCC,” papar Jeni dan Mutia.
“Kegiatan ini memperluas wawasan dan membangun semangat kolaboratif antar pemuda Indonesia. Kami merasa termotivasi untuk terus berkarya dan memberi dampak positif di lingkungan sekitar,” tambah Jeni dan Mutia.