ROHUL – Program Studi (Prodi) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasir Pengaraian (UPP) mengadakan kegiatan Sosialisasi Anti Bulliying di SDNegeri 001 Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Kamis (17 /11/2024).
Kegiatan itu dipusatkan di SD Negeri 001 Rambah Hilir ini merupakan bagian kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh LPPM UPP melalui Program Hibah Internal pada awal tahun 2024.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai apa itu bulliying, dampak dan cara pencegahannya serta dorongan semangat motivasi kepada siswa untuk tidak melakukan bullying kepada temannya atau orang lain yang dapat membahayakan dirinya maupun orang lain.
TIM pengabdian ini diketuai oleh Dr. Hardianto, M.Pd, CPCT yang merupakan dosen program studi pendidikan IPS sekaligus Rektor Universitas Pasir Pengaraian dengan anggota tim Welven Aida, M.Pd yang merupakan ketua program studi pendidikan IPS UPP dan Cicilia Melinda,M.Pd dosen program studi pendidikan IPS UPP.
Materi sosialisasi anti Bulliying ini disampaikan oleh Welven Aida, M.Pd yang dihadiri oleh kepala sekolah SD Negeri 001 Rambah Hilir Muhammad M.M.Pd, Guru dan siswa siswi SDN 001 Rambah Hilir.
Pada kesempatan tersebut Welven Aida, M.Pd, Senin (11/11/2024) menyampaikan, bahwa dengan diadakanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan nantinya terbentuklah karakter siswa yang baik, sportifitas dan saling menghargai satu sama lain.
“Sehingga tidak ada siswa yang melakukan bulliying, tidak ada siswa yang menjadi korban bulliying serta tidak ada kasus bulliying ditemui disekolah, khususnya di SDN 001 Rambah Hilir,” terangnya.
Sementara itu, Dr Hardianto menjelaskan, Bullying adalah perilaku agresif yang berulang, disengaja, dan memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik, atau mental.
“Tindakan bullying bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan online (cyberbullying), atau di tempat umum,” terangnya.
Rektor menjelaskan, setiap individu memiliki latar belakang dan motivasi yang berbeda, dan kombinasi beberapa faktor ini dapat mempengaruhi perilaku bullying. penyebabnya meliputi: Kondisi Keluarga Tidak Sehat, Model Perilaku, Rasa Kuasa dan Pengendalian, Kurangnya Empati dan Pengetahuan, Gangguan Mental, serta Faktor Sosial dan Lingkungan.
“Bullying memiliki dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku. Dampaknya bisa bersifat jangka pendek dan jangka panjang, dan bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan mental, emosional, fisik, dan sosial. Beberapa dampak negatif bullying lainnya,” jelasnya.
“Penting untuk memahami dan mengatasi dampak negatif bullying dengan serius. Dukungan, perhatian, konseling, dan pendidikan yang sesuai dapat membantu korban mengatasi pengalaman traumatis dan membangun kembali kepercayaan diri serta kesehatan mental dan emosional yang baik. Pencegahan bullying dan promosi iklim sosial yang aman dan inklusif juga penting untuk mengurangi prevalensi bullying di masyarakat,” tambah Hardianto.
Untuk mencegah tindakan bullying melibatkan upaya bersama dari masyarakat, sekolah, orang tua, dan individu untuk menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan menghormati satu sama lain. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah tindakan bullying.
“Maka sudah saatnya kita hindari sedini mungkin tindakan bullying ini sebelum terlambat, karena jika dibiarkan terus menerus akan sangat berdampak terhadap masa depan anak–anak kita. Masyarakat harus melek terhadap dampak buruk dari tindakan bullying. Terkadang dari ketidaktahuan bahayanya maka seakan tindak ini dianggap hal biasa,” tutur Hardianto.
Sosialisasi ini berlangsung dengan baik dan diikuti oleh siswa dengan antusias. Siswa terlihat memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan. Pada sesi Tanya jawab siswa terlihat bersemangat untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan Bulliying. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan menyanyikan lagu anti bulliying secara bersama-sama.