PEKANBARU- Sejumlah dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (FTK-UIN) Sultan Syarif Kasim Riau melatih puluhan ibu rumah tangga (IRT) dalam hal pembuatan kue atau penganan jajanan pasar, Sabtu (11/7).
Kegiatan yang dilaksanakan di Perumahan Arengka Lestari Blok B II Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ini diikuti sejumlah dosen masing-masing Dra Syafrida M Ag, Dr Drs Syafaruddin MPd, Dra Murny MPd, Rizki Amelia SPd MPd, Nurzena Mag, dan Dra Suhertina MPd.
Pada kegiatan ini, puluhan IRT di perumahan setempat terlihat serius mengikutinya. Kegiatan yang diawali dengan pengarahan dan penjelasan teknis ini kemudian dilanjutkan praktik langsung pembuatan penganan kue jajanan pasar ini.
Para dosen ini memilih kegiatan ini karena mengingat dapat dengan mudah diaplikasikan oleh ibu rumah tangga dan hasilnya berpotensi untuk menunjang perekonomian keluarga. “Kita menilai kegiatan ini sangat tepat sasaran karena selain mudah diaplikasikan, hasilnya bisa menopang ekonomi keluarga, apalagi di tengah kondisi ekonomi keluarga yang saat ini dalam kesulitan,” ungkap Nurzena kepada riauposting.net
Dalam kegiatan ini, terlihat teradi interaksi yang menghidupkan suasana. Para IRT yang antusias mengikuti kegiatan ini silih berganti mengajukan pertanyaan kepada para dosen yang terlibat dalam kegiatan ini.
Wati, salah seorang IRT yang ikut dalam pelatihan ini menyatakan sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. DIa sangat berharap dari kegiatan ini nantinya bisa memiliki kemampuan untuk membuat aneka kue jajanan pasar yang enak rasanya dan bernilai ekonomis.
“Saya berharap dari kegiatan ini nanti saya bisa membuat berbagai jenis kue jajanan yang bisa laku dijual di pasar. Sehingga saya bisa juga membantu ekonomi keluarga apalagi saat ini anak-anak masih sekolah dan memerlukan biaya yang tidak sedikit,’’ ungkap Wati.
Dia berharap, kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan pembinaan sampai para IRT yang ikut dalam kegiatan ini benar-benar mampu mempraktikkan di tempat masing-masing. “Harapan saya, setelah pelatihan ini ada tindaklanjutnya sehingga kami benar-benar bisa mempraktikkan di rumah masing-masing,” harap Wati.