PEKANBARU – Kamis (16/05/2024) Saat ini Pemerintah sedang giat mendorong Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) maupun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku usaha dan industri dalam negeri.
Implementasi P3DN didasari oleh beberapa peraturan perundang-undangan, di antaranya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Didalam UU tersebut, disebutkan adanya kewajiban untuk menggunakan produk dalam negeri di setiap pengadaan barang/jasa.
Sejalan dengan hal tersebut, industri hulu minyak dan gas bumi (hulu migas) dituntut untuk memberdayakan industri dalam negeri, memperkuat struktur industri dalam negeri serta mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang/jasa.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dituntut proaktif dalam menyesuaikan kebutuhan perusahaan dengan potensi yang ada di daerah sekitar operasi, melalui pembinaan pelaku usaha lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Untuk mendukung program pemerintah tersebut, PT SPR Langgak melakukan kegiatan Sosialisasi dan Workshop e-CHSEMS kepada Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) lokal di sekitar area operasional PT SPR Langgak pada 15-16 Mei 2024 di Hotel Graha Badnur Syari’ah, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Susi Kardina Ria selaku Manager Supply Chain Management (SCM) PT SPR Langgak, pada kata sambutannya menyampaikan, bahwa Program Sosialisasi dan Workshop e-CHSEMS ini merupakan wujud komitmen PT SPR Langgak untuk meningkatkan kemampuan PBJ Lokal.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memastikan setiap Kontraktor dan Sub Kontraktor yang terlibat dalam pengadaan barang/jasa di lingkungan PT SPR Langgak memiliki sistem pengelolaan HSE sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Perusahaan,” ucapnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, bahwa PT SPR Langgak senantiasa berusaha untuk membina pelaku PBJ lokal agar mampu menjadi pelaku usaha yang professional sehingga mampu naik kelas. “SCM PT SPR Langgak akan senantiasa melakukan pembinaan terhadap lokal agar mampu naik kelas sehingga diharapkan mampu bersaing ditengah kompetisi yang ketat seperti saat ini,” ujar Susi.
Pada materi Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor berbasis Elektronik (Electronic Contractor HSE Management System) atau dikenal dengan e-CHSEMS , Muhammad Habibi dan Syafrizal dari Tim HSE PT SPR Langgak memberikan materi kepada peserta workshop yang bertujuan untuk memastikan bahwa kontraktor mitra telah memiliki sistem manajemen HSE dan memenuhi persyaratan HSE SPR Langgak dalam pelaksanaan kontrak. e-CHSEMS mencakup tahapan seperti penilaian risiko, sertifikasi, seleksi, pra-pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi.
Rudi, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa bantuan dan kepedulian PT SPR Langgak dalam membantu para PBJ Lokal sangat besar. “Selaku PBJ lokal kami sangat berterima kasih kepada PT SPR Langgak yang membimbing dan membina kami selama ini, sehingga kami bisa menjadi PBJ yang mandiri,” ujar Rudi.
“Dahulu kami beranggapan bahwa orang tempatan tidak bisa menjadi PBJ di industri hulu migas, khususnya di PT SPR Langgak. Namun berkat bimbingan, arahan dan kesempatan yang diberikan oleh PT SPR Langgak, kami mulai percaya diri untuk menjadi PBJ di industri hulu migas. Kedepan, kami berharap bisa naik kelas dan mampu bersaing dengan PBJ lainnya yang telah lama eksis di industri hulu migas di Riau,” harap Rudi. (syn/raf)