PASIRPENGARAIAN – Astiani seorang mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP) merasa bangga bisa menjadi peserta pada ajang Festival Kampus Merdeka di Kura-kura Bali. Kenapa tidak, selain mewakili UPP Astiani juga sebagai utusan mahasiswa Provinsi Riau di kancah nasional itu.
Untuk menjadi peserta di Festival Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak gampang, hanya 340 mahasiswa dari seluruh penjuru wiliyah Indonesia yang terpilih mengikuti Festival Kampus Merdeka.
Ratusan mahasiswa itu sangat senang dan bangga bisa mewakili jutaan mahasiswa Indonesia diseluruh penjuru. Kenapa tidak, selain menambah wawasan, Festival Kampus Merdeka di Bali itu merupakan rangkaian kegiatan acar Presidense KTT G20.
Astiani selaku mahasiswa UPP kepada Riauposting.id, Selasa (06/12/2022) mengatakan, dengan mengikuti kegiatan tersebut sangat banyak pengalaman yang luar biasa, bukan hanya pengalam tetapi juga kebanggan. Dimana dia bisa terpilih dalam mengikuti acara Festival Kampus Merdeka dan menjadi perwakilan teman-teman dari Provinsi Riau.
“Selain bisa mengunjungi pulau dewata Bali, saya juga bisa mengenal beragam teman-teman dan kebudayaan dari sabang hingga Merauke yang menyatu dalam keberagaman. Dimana mereka juga mengikuti program kampus merdeka diantaranya Kampus mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Magang bersertifikat dan bisa saling berbagi pengalaman,” paparnya.
“Yang bikin spesial disana dihadari tokoh-tokoh besar seperti Pak Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, serta tokoh-tokoh besar lainnya,” tambah Astiani.
Selain itu, lanjut Astiani, mahasiswa dapat berkomunikasi langsung dengan Elon Musk selaku CEO Twitter dan ia salah satu orang terkaya di dunia yang memiliki bisnis mobil tesla. Elon Musk juga membagi pengalaman dan juga memberikan motivasi kepada mahasiswa.
“Pada diskusi tersebut, Elon Musk menyarankan, jika saat mempelajari sesuatu harus mempunyai relevansi. Karena alam bawah sadar kita pada akhirnya akan memilah mana yang relevan dan yang tidak relevan. Maka setelah mendapat relevansi, otomatis pikiran kita pasti ingin mengingatnya. Maka saat belajar fahami apa masalahnya dan apa alat yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah,” ungkap Tia.