PASIRPENGARAIAN – Untuk meningkatkan pemahaman dan membangun sinergitas, Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melaksanakan pembekalan (Up Drading) dan diskusi secara virtual (Online).
Kegiatan tersebut dilakukan secara daring dengan mengusung tema “Membangun Sinergitas Pengurus ICMI Orda Rokan Hulu dalam Mewujudkan Masyarakat Madani” dan menghadir dua pemateri dari Pengurus ICMI Orwil Riau yaitu, Ketua ICMI Orwil Riau, Prof Dr Alaidin Koto MA dan Sekretaris ICMI Orwil Riau, Muhammad Sahal SSi MSi yang dilaksanakan pada Kamis (06/10/2022) pukul 14.00 WIB.
Prof Dr Alaidin Koto MA selaku pemateri mengatakan, Cendikiawan itu adalah orang-orang yang selalu berada ditengah-tengah masyarakat, umat dan bangsa. Keberadaan cendikiawan tidak bearti keberadaan secara fisik tetapi keberadaannya secara komitmen. Seorang cendikiawan ditandai oleh komitmen keumatannya khususnya cendikiawan muslim, komitmen keumatan dan komitmen kebangsaan.
“Artinya, cendikiawan ini selalu berada ditengah-tengah masyarakat apapun yang dihadapi oleh masyarakat. Ditengah-tengah kondisi ekonomi umat, ditengah-tengah kondisi sosial politik masyarakat, cendikiawan berada disitu. Jadi oleh sebab itu cendikiawan tidak selalu sama dengan intelektual. Cendikiawan adalah intelektual yang punya komitmen kepada umat dan kepada kemasyarakatan. Dia bukan hanya sebagai seorang ilmuan, tetapi dia adalah orang yang sekaligus terjun memperbaktikan dirinya, pikirannya untuk kebaikan masyarakat,” tuturnya.
Prof Alaidin menambahkan, cendikiawan adalah kelompok orang yang berada di tengah-tengah, artinya cendikiawan tidak condong apa lagi memihak kepada bebagai kelompok berbagai aliran di tengah masyarakat. Orang tengah disebut sebagai orang yang berusaha konsisten dalam sikap dan pemikiran yang lurus, pemikirannya hanif dan yang tulus serta orang yang selalu dilatarbelakangi oleh keinginan yang memberikan yang terbaik untuk semua.
“Maka dari itu, cendikiawan adalah orang yang siap berkorban dan kadang-kadang juga dikorbankan. Orang tengah itu dibutuhkan tetapi banyak juga tidak disukai, karena pada umunya manusia maunya ada orang lain yang ikut sama dia dan begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, keberadaan cendikiawan di Rokan Hulu harusnya sekelompok orang yang berusaha memberikan pencerahan,” paparnya.
Ketua ICMI Orwil Riau itu lebih lanjut memaparkan, bahwa orang yang berada di tengah-tengah tak ubahnya seperti lampu jalan yang menerangi orang yang melintas, maka dari itu hendaknya seperti itu pula halnya cendikiawan di Rokan Hulu, selalu menjadi penerang bagi masyarakat dan umat di Kabupaten Rokan Hulu.
Ditempat yang sama, Sekretaris ICMI Orwil Riau, Muhammad Sahal SSi MSi ketika memaparkan materi mengatakan, program kerja dalam kepengurusan ICMI itu sendiri tentunya di perlukan program-program yang menyentuh dengan masyarakat dan umat.
“Ketika kita berbicara tentang program kerja dalam kepengurusan ICMI, itu ada namanya program 5K salah satunya yaitu Kualitas Imtaq. Dimana kualitas imtaq itu adalah pemenahan terhadap keluarga besar ICMI terutama terhadap orang-orang yang berada dikepengurusan ICMI itu sendiri.
Sementara itu, Ketua ICMI Orda Rohul, Dr Hardianto MPd mengatakan, upgrading atau pembekalan ini sangat penting dilaksanakan, karena melalui kegiatan sebagai penguatan sinergitas untuk melaksanakan program kedepannya. Sehingga nanti ICMI Orda Rohul lebih menggeliat dengan kegiatan yang memang sesuai dengan tujuan ICMI tersebut.
“Kami berharap dengan materi yang disampaikan oleh Ketua dan Sekretaris ICMI Orwil Riau mampu menjadi penguatan sinergitas ICMI Orda Rohul berkarya untuk umat sesuai dengan tema kita mewujudkan masyarakat madani,” ungkapnya.
“Kita dalam kepengurusan ICMI dibutuhkan komitmen untuk tetap ditengah dalam perjuangan dijalan kebenaran, kita juga harus toleran dalam perbedaan dan teguh dalam keyakinan. Mudah-mudahan apa yang sudah dipaparkan oleh pemateri tadi dapat kita pegang teguh bersama sehingga nanti ICMI Orda Rohul mampu memberikan kontribusi yang siknifikan terhadap keumatan,” tambah Hardianto.