PEKANBARU – Himpunan Keluarga Rokan Hulu (HKR) Pekanbaru sangat menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) seakan tidak perduli untuk memberantas kemiskinan di Negeri Seribu Suluk.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum HKR Pekanbaru, Dr Matnuril Lahadi ketika mengikuti Diskusi Publik Cendikiawan Rokan Hulu dengan mengusung tema “Sinergitas Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu” di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (18/06/2022).
Pertemuan yang dilaksanakan HKR Pekanbaru ini menghadirkan pemateri lima Profesor asal Kabupaten Rokan Hulu diantaranya, Prof Dr Muchtar Achmad MSc, Prof Dr Irwan Effendi MSc, Prof Dr Salfen Hasri MPd, Prof Dr Gusnardi SE Ak, Prof Dr Maria Erna MPd, dan Dr Saipul Bahri MAgr pakar kemiskinan Universitas Islam Riau, serta sebagai moderator, Dr Jupendri MIkom.
Pada Diskusi Publik tersebut, juga tampak hadir tokoh politik dan pemerintahan asal Kabupaten Rokan Hulu diantaranya, Anggota DPR RI Dr Achmad MSi, dari Akademisi Dr Chaidir yang juga turut menyumbangkan pemikirannya. Tokoh pemerintahan senior juga tampak hadir diantaranya, Drs Masperi, Joni Isrwan MH, Adizar MM, Sueb MM, Ridwan Melay MHum.
Dimana Diskusi Publik itu dilaksanakan atas gagasan para Profesor dan Doktor asal Kabupaten Rokan Hulu yang merisaukan kemiskinan di Rokan Hulu, dan berupaya bersinergi dengan semua pihak termasuk Pemerintah Daerah dalam membangun solusi terpadu terhadap permasalahan kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu.
Sekretaris Umum HKR Pekanbaru, Dr Matnuril Lahadi kepada awak media usia pelaksanaan acara menyampaikan, bahwa sikap HKR Pekanbaru sangat menyayangkan reaksi Pemerintah Daerah Rohul yang seakan tidak peduli dengan kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu. Hal itu bukan tanpa alasan karena dalam diskusi publik cendikiawan Rokan Hulu itu tidak tampak hadir unsur dari Pemerintah Daerah. Padahal menurut panitia undangan telah disampaikan jauh-jauh hari melalui bagian Keprotokolan Pemkab Rohul.
“Ya kawan-kawan lihatlah. Ini pertemuan terhormat, para Profesor dan Doktor kumpul disini dan memikirkan rakyat Rokan Hulu. Sikap HKR konteks ini jelas, kecewa dan menyayangkan sikap pemerintah daerah yang seakan tidak perduli dengan masalah kemiskinan ini. Semestinya pemerintah daerah lah yang mengumpulkan para pemikir dan cendikiawan ini, dan hari ini HKR telah menghadirkan, namun unsur pemda tidak hadir, pemberitahuan sudah kami sampaikan jauh-jauh hari melalui keprotokolan,” sesal Nuril, doktor putra asal Rambah Samo ini.
Lebih lanjut disampaikan Nuril, HKR akan terus berkontribusi untuk daerah Rokan Hulu mengangkat dan membangun sinergitas dalam berbagai permasalahan kerakyatan di Kabupaten Rokan Hulu. Baginya perduli atau tidak perdulinya pemerintah daerah, HKR akan terus melakukan dengan cara-cara yang dianggap tepat.
“HKR akan evaluasi ini. HKR akan terus berkontribusi mengangkat dan membangun tawaran sinergitas masalah-masalah kerakyatan di Kabupaten Rokan Hulu. Dengan atau tampa pemerintah daerah. Saya pikir cara terbaik adalah berdiskusi, bersinergi dan ini sudah kita lakukan, namun sepertinya belum di respon,” kesalnya lagi.